GRATIS ONGKIR 08986508779 | Sinopsis Beli Harga | Novel Rumah Tanpa Jendela :
Bukan besarnya rumah atau luas halaman dari balik pagar rendah yang memesona Rara, melainkan jajaran pot-pot cantik yang ditaruh di depan jendela-jendela besar rumah tersebut.
Belum pernah Rara melihat jendela sedemikian indah.
Mulai hari itu, ia punya sesuatu untuk diimpikan. Bapak dan Ibu harus tahu.
***
Rara adalah gadis yang periang dan suka bermain. Ia dan teman-temannya suka bermain di pinggir-pinggir jalan saat istirahat mengamen, di bawah derasnya hujan, juga di pekuburan tengah kota Jakarta yang menjadi lingkungan tempat tinggalnya. Sebagai gadis kecil, ia merasa tak kekurangan apa pun, apalagi orangtuanya tak pernah memarahinya seperti ibu-bapak teman-temannya.
Tapi ada satu mimpi Rara yang ingin sekali ia wujudkan. Sebuah mimpi sederhana, untuk memiliki jendela. Ia ingin sekali bisa tetap melihat hujan, dan tak harus menyalakan lampu ketika siang meski pintunya ditutup. Namun Rara tak tahu, keinginan sederhananya diam-diam membuat pusing orang-orang terdekatnya hingga gadis kecil itu harus membayar mahal agar mimpinya terwujud.
Penulis : Asma Nadia
Penerbit : Republika
Terbit : 29 Oktober 2017
Ketebalan : 221 halaman
Ukuran : 13.5×20.5 cm
Sampul : Soft cover
No ISBN : 78-602-0822-85-3
Tentang Penulis Novel Rumah Tanpa Jendela :
Sosok wanita satu ini bisa dikatakan menjadi inspirasi bagi banyak anak muda di Indonesia melalui novel-novelnya. Dialah Asma Nadia. Siapa dia? Asma Nadia merupakan salah satu penulis novel dan cerpen kenamaan asal Indonesia.
Ia adalah salah satu penulis wanita yang mampu menarik perhatian masyarakat dengan karya-karya yang fenomenal. Beberapa dari novelnya bahkan diangkat ke layar lebar menjadi sebuah film.
Tulisan-tulisannya telah banyak yang dipublikasikan ke dalam buku yang mendapat sambutan hangat dari masyarakat. Biografi dan profil Asma Nadia diisi dengan prestasi dan perjalanan hidup meraih kesuksesan yang telah dirintisnya sejak masih kanak-kanak. Bakatnya dalam bidang menulis sudah tumbuh sejak ia duduk di bangku sekolah dasar.
Kepiawaiannya merangkai kata menjadi untaian kalimat yang bermakna seperti sebuah anugrah yang telah didapatnya sejak lahir. Keuletannya untuk terus mengasah kemampuan menulis menjadikan ia sukses menjadi salah satu penulis terkenal dengan deretan karya yang berkualitas.
Riwayat Pendidikan Asma Nadia
Asma Nadia memiliki nama asli Asmarani Rosalba. Perempuan manis berkulit putih ini lahir di Jakarta 26 Maret 1972 dari pasangan Amin Usman dan Maria Eri Susanti yang merupakan seorang mualaf berdarah Tionghoa. Asma nadia memiliki seorang kakak perempuan bernama Helvy Tiana Rosa, ia juga memiliki adik laki-laki bernama Aeron Tomino
Ia tumbuh dalam keluarga yang mencintai seni menulis. Kedua saudaranya menekuni bidang yang sama dengan Asma. Suaminya bahkan juga seorang penulis dan dua anak Asma juga memiliki keinginan yang besar untuk meneruskan jejak sang ibu dengan terjun ke dunia tulis-menulis. Mengenai pendidikan Asma Nadia diketahui dari masa remajanya yang dihabiskan dengan bersekolah di SMA Budi Utomo.
Ia kemudian melanjutkan pendidikan tinggi ke Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor. Namun, kondisi yang kurang menguntungkan harus membuat langkah Asma berhenti untuk menimba ilmu di perguruan tinggi. Sakit yang kala itu diderita tidak memungkinkan baginya untuk melanjutkan kuliah.
Langkah yang terhenti di bangku kuliah tidak membuat Asma putus asa. Ia terus menekuni hobi menulisnya. Dukungan dari keluarga dengan cinta kasih yang tak pernah surut dan dorongan semangat yang tak pernah padam membuatnya kuat menjalani hari-hari yang berat. Ia terus menulis meski dalam kondisi yang tidak sehat.
Asma rajin mengirimkan tulisannya ke berbagai redaksi majalah. Karya yang dihasikan Asma bukan hanya dalam bentuk cerpen saja, ia juga menulis puisi dan lirik lagu. Karya-karya awal Asma yang sangat terkenal adalah album Besatari yang terdiri dari 3 seri, cerpen berjudul Koran Gondrong dan Imut yang mampu mengantarkannya menjuarai Lomba Menulis Cerita Pendek Islami (LMCPI) pada tahun 1994 dan 1995 yang diselenggarakan oleh majalah Anninda.
Keluarga Asma Nadia
Asma Nadia menikah dengan pria bernama Isa Alamsyah pada tahun 1995. Dari pernikahannya tersebut, Asma Nadia dikaruniai dua orang anak bernama Eva Maria Putri Salsabila dan Adam Putra Firdaus.
Deretan Prestasi yang Diperoleh Asma Nadia
Dari berbagai referensi mengenai yang mengulas mengenai biografi dan profil Asma Nadia, diketahui bahwa prestasi Asma Nadia memang sudah tidak diragukan lagi. Prestasi yang dihimpun Asma Nadia dari berbagai karyanya sudah sangat banyak. Ia sudah sering memenangkan berbagai lomba di ajang nasional maupun internasional.
Salah satu bukunya yaitu Rembulan di Mata Ibu menjadi pemenang dalam kategori Buku Remaja Terbaik tahun 2001. Selain itu, Asma juga berhasil meraih penghargaan dari Mizan Award karena keberhasilan dua buah karyanya yang masuk dalam antologi cerpen terbaik di Majalah Annida.
Asma Nadia juga aktif melakukan perjalanan baik di dalam maupun luar negeri untuk menjadi pembicara di berbagai acara. Kemampuannya yang sudah sangat diakui membuatnya menjadi salah satu tokoh yang bisa menularkan inspirasi dan ilmu terutama di bidang sastra. Tahun 2009 Asma bahkan melakukan perjalanan keliling Eropa untuk mengisi seminar di beberapa kota seperti Jenewa, Berlin, Roma, Manchester dan Newcastle.
Karyanya yang bernuansa islami juga ada beberapa yang telah diangkat ke layar lebar. Film-film dari buku Asma yang telah menghiasi dunia seni peran di Indonesia dintaranya adalah Assalamualaikum Beijing, Emak Ingin Naik Haji, Rumah Tanpa Jendela dan Surga yang tak dirindukan.
Dikutip dari beberapa sumber, Bagi Asma Nadia, menulis baginya merupakan sebuah ibadah. Dengan menulis ia dapat memberi inspirasi bagi banyak orang. Selain itu ia juga dapat memberikan edukasi serta pencerahan dari tulisan-tulisannya. Ia bahkan aktif menulis setiap hari.
Selain itu, ia juga sangat gemar membaca sehingga memberikan ia inspirasi bagi tulisan-tulisannya sekaligus menambah pengetahuannya.
Hobi lain dari Asma Nadia adalah fotografi namun salah satu hobi yang paling disukai oleh Asma Nadia adalah Traveling. Hobinya ini membuat ia kemudian dikenal sebagai ‘Jilbab Traveler’. Asma Nadia bahkan sudah mengunjungi 59 negara dan lebih dari 200 kota di Dunia.
Disamping itu Asma Nadia juga sangat konsisten dalam beramal. Ia kemudian mendirikan Yayasan bernama Yayasan Asma Nadia. Dari yayasan tersebut, ia kemudian mendirikan Rumah Baca Asma Nadia yang banyak tersebar di seluruh Indonesia yang ditujukan untuk para anak yatim piatu serta anak-anak yang kurang mampu.
Itulah biografi Asma Nadia yang sangat inspiratif dan memuat banyak pelajaran hidup yang positif. Semoga bermanfaat bagi para pembaca sekalian.
Sumber :
REVIEW Novel Rumah Tanpa Jendela
Novel ini menceritakan Rara, seorang anak perempuan yang menghuni sebuah rumah sederhana yang tak berjendela yang terletak disebuah perkampungan kumuh di pinggiran Jakarta. Ia memiliki mimpi sederhana, yaitu ingin memiliki jendela untuk rumah tripleksnya. Agar dari dalam rumah ia dapat menikmati keindahan alam ciptaan Tuhan.
Rara tidak sendiri memburu mimpi. Dua pemuda jatuh cinta mengimpikan sosok yang sama. seorang gadis bermimpi untuk kemudian menyerah dan terlupakan.
Sementara di rumah yang megah, seorang anak lelaki yang sangat rindu akan kengatan sebuah keluarga , juga persahabatan yang tulus.
Novel ini menginspirasi untuk memperjuangkan sebuah mimpi dan melanjutkan kehidupan diiringi dengan berbagai cobaan yang datang silih berganti.
(Indah Maharani, Goodreads Indonesia)
saya baca buku ini secara tidak sengaja di Gra**dia. Tadinya cuma iseng2 saja baca (buku yang sudah dibuka sampulnya tentu saja ;p). Pedahal tadinya saya baca buku ini sambil di loncat2 tiap halamannya (seperti saya kalau “nebeng” baca buku2 lainnya di Gra**media,yang penting tahu garis besarnya ;p) dan entah mengapa saya justru bertambah penasaran dengan isinya secara mendetail, sehingga membuat saya membaca tiap lembarnya dari awal hingga (tak terasa) halaman terakhir buku ini.
Menceritakan seorang anak bernama Rara yang tinggal di daerah kumuh di Jakarta yang sangat menginginkan sebuah jendela untuk rumahnya. Bagi seorang Ayah yang hanya bekerja sebagai pemulung hal tersebut adalah permintaan yang berat.
“Rara ingin punya jendela. Satu saja. Satu,tidak perlu yang besar. Yang kecil pun boleh” begitu kira2 Rara selalu menyatakan keinginannya kepada Ibunya, Bapaknya serta sahabat2nya.
Sungguh suatu permintaan yang sederhana bukan??
Perasaan saya campur aduk setelah selesai membaca buku ini: perasaan bersyukur atas kehidupan yg saya dapatkan, perasaan terharu (hingga mata berkaca2 terutama ketika Bapak Rara berusaha keras mewujudkan impian Rara), serta perasaan bersalah karena saya malah keasyikan ‘nebeng’ baca buku sampai selesai ;p
(Ayu LEstari Gusman, Goodreads Indonesia)
Mengisahkan tentang gadis kecil yang tinggal di perkampungan kumuh pinggiran kota Jakarta. Bersama ibu, bapak dan neneknya. Kehidupan Rara, gadis kecil itu terasa lengkap karena dia mempunyai teman-teman yang meskipun terkadang menyebalkan, namun tetap membuat hari-harinya ceria. Oh, ada satu lagi. Hidup Rara terasa lengakap dengan jendela-jendela yang menghubungkan dirinya dengan mimpi-mimpinya. Meskipun ada satu mimpi yang belum bisa terpenuhi.
Dalam kehidupannya,,, ia bertemu dengan banyak orang baru, kak Adam, bu Alia, dan Aldo. Seolah hidup Rara dan teman-teman mulai menemuka sedikit kecerian lebih.
Namun, tidak ada hidup yang baik-baik saja, kan??
Kehidupan Rara mulai menerima sedikit demi sedikit cobaan.
Meskipun ibu selalu mengatakan, “doa Ra, doa.”
Ya, hanya doa tempatnya berpegang teguh menghadapi segala ujian.
Apakah Rara mampu menghadapinya??????
Bukankah Tuhan punya cara yang lebih baik meskipun menurut manusia tidak baik bagi mereka???
Nah, Rara akan mengajarkan bagaimana hidup dalam kesederhanaan, bagaimana menerima semua cara Tuhan memperlakukan kita, mengajari arti kehidupan. Bagaimana dan bagaimana semua akan baik-baik saja…
(Naning Pratiwi, Goodreads Indonesia)
=============================================================
Harga Jual Novel Rumah Tanpa Jendela :
Harga jual Novel Rumah Tanpa Jendela adalah Rp 58.000,- namun www.BursaBukuBerkualitas.com jual Novel Rumah Tanpa Jendela dengan HARGA SPESIAL hanya Rp 52.200,-
=============================================================
Cara Beli Novel Rumah Tanpa Jendela
www.BursaBukuBerkualitas.com jual Novel Rumah Tanpa Jendela , caranya bisa langsung melalui web ini atau hubungi FAST RESPON di SMS/WA : 08986508779 atau
=============================================================GRATIS ONGKIR hingga Rp 20.000 untuk setiap pembelian buku diatas Rp 250.000
=============================================================
Belanja Sambil Berbagi : Dengan membeli buku di www.BursaBukuBerkualitas.com berarti telah BERBAGI #BuatMerekaTersenyum, karena 10% laba usaha kami, disisihkan untuk kegiatan sosial komunitas
Jazaakumullah… :)