GRATIS ONGKIR 08986508779 | Sinopsis Beli Harga | Buku Catatan Hati Seorang Istri :
Sebuah buku catatan hati seorang istri sanggup menolong menyelamatkan satu keluarga dari sebuah perceraian? Itulah yang terjadi. Buku yang sama juga menggerakkan seorang anak. Bagaimana mungkin buku yang sama juga menggerakkan seorang anak yang selama ini tumbuh dewasa dalam kemarahan akan ayah-nya yang mengkhianati ibunya, kemudian menjadi memahami dan memutuskan memaafkan sang ayah.
Buku Catatan Hati Seorang Istri telah membangkitkan gelombang empati puluhan ribu pembaca perempuan di tanah air, khususnya para istri, akan persoalan-persoalan perempuan dan rumah tangga muslim, yang selama ini seakan tabu untuk diungkap.
Majalah Tempo menobatkan buku Catatan Hati Seorang Istri sebagai buku nonfiksi terlaris tahun 2007. Harian Berita Kompas juga menempatkan buku ini sebagai buku nonfiksi terlaris berdasarkan survey dari 27 toko buku Gramedia di tanah air (Oktober 2007).
Belum pernah ada sebuah buku yang begitu besar pengaruhnya dan membangkitkan semangat para istri di tanah air untuk menulis. Lewat buku ini, Asma Nadia- pengarang yang telah mendapatkan banyak penghargaan nasional dan regional ini (terakhir tercatat sebagai pengarang fiksi terbaik Islamic Book Fair 2008, lewat buku Istana Kedua), memang secara khusus mengajak pembacanya untuk menjadikan kegiatan menulis sebagai sebuah terapi, juga cara untuk mengekspresikan kerumitan hidup yang dihadapi.
Lewat Catatan Hati Seorang Istri, Asma Nadia- penulisnya ‘dimusuhi’ oleh sebagian laki-laki, namun uniknya juga mendapatkan banyak ucapan terima kasih dari para suami, yang merasa jatuh cinta lagi dengan istrinya.
CATATAN HATI SEORANG ISTRI
Penulis : Asma Nadia
Penerbit : Asma Nadia Publishing House
No ISBN : 9791367019
Tebal : 212 Halaman
Sampul : Soft Cover
Tentang Penulis Buku Catatan Hati Seorang Istri :
Sosok wanita satu ini bisa dikatakan menjadi inspirasi bagi banyak anak muda di Indonesia melalui novel-novelnya. Dialah Asma Nadia. Siapa dia? Asma Nadia merupakan salah satu penulis novel dan cerpen kenamaan asal Indonesia.
Ia adalah salah satu penulis wanita yang mampu menarik perhatian masyarakat dengan karya-karya yang fenomenal. Beberapa dari novelnya bahkan diangkat ke layar lebar menjadi sebuah film.
Tulisan-tulisannya telah banyak yang dipublikasikan ke dalam buku yang mendapat sambutan hangat dari masyarakat. Biografi dan profil Asma Nadia diisi dengan prestasi dan perjalanan hidup meraih kesuksesan yang telah dirintisnya sejak masih kanak-kanak. Bakatnya dalam bidang menulis sudah tumbuh sejak ia duduk di bangku sekolah dasar.
Kepiawaiannya merangkai kata menjadi untaian kalimat yang bermakna seperti sebuah anugrah yang telah didapatnya sejak lahir. Keuletannya untuk terus mengasah kemampuan menulis menjadikan ia sukses menjadi salah satu penulis terkenal dengan deretan karya yang berkualitas.
Riwayat Pendidikan Asma Nadia
Asma Nadia memiliki nama asli Asmarani Rosalba. Perempuan manis berkulit putih ini lahir di Jakarta 26 Maret 1972 dari pasangan Amin Usman dan Maria Eri Susanti yang merupakan seorang mualaf berdarah Tionghoa. Asma nadia memiliki seorang kakak perempuan bernama Helvy Tiana Rosa, ia juga memiliki adik laki-laki bernama Aeron Tomino
Ia tumbuh dalam keluarga yang mencintai seni menulis. Kedua saudaranya menekuni bidang yang sama dengan Asma. Suaminya bahkan juga seorang penulis dan dua anak Asma juga memiliki keinginan yang besar untuk meneruskan jejak sang ibu dengan terjun ke dunia tulis-menulis. Mengenai pendidikan Asma Nadia diketahui dari masa remajanya yang dihabiskan dengan bersekolah di SMA Budi Utomo.
Ia kemudian melanjutkan pendidikan tinggi ke Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor. Namun, kondisi yang kurang menguntungkan harus membuat langkah Asma berhenti untuk menimba ilmu di perguruan tinggi. Sakit yang kala itu diderita tidak memungkinkan baginya untuk melanjutkan kuliah.
Langkah yang terhenti di bangku kuliah tidak membuat Asma putus asa. Ia terus menekuni hobi menulisnya. Dukungan dari keluarga dengan cinta kasih yang tak pernah surut dan dorongan semangat yang tak pernah padam membuatnya kuat menjalani hari-hari yang berat. Ia terus menulis meski dalam kondisi yang tidak sehat.
Asma rajin mengirimkan tulisannya ke berbagai redaksi majalah. Karya yang dihasikan Asma bukan hanya dalam bentuk cerpen saja, ia juga menulis puisi dan lirik lagu. Karya-karya awal Asma yang sangat terkenal adalah album Besatari yang terdiri dari 3 seri, cerpen berjudul Koran Gondrong dan Imut yang mampu mengantarkannya menjuarai Lomba Menulis Cerita Pendek Islami (LMCPI) pada tahun 1994 dan 1995 yang diselenggarakan oleh majalah Anninda.
Keluarga Asma Nadia
Asma Nadia menikah dengan pria bernama Isa Alamsyah pada tahun 1995. Dari pernikahannya tersebut, Asma Nadia dikaruniai dua orang anak bernama Eva Maria Putri Salsabila dan Adam Putra Firdaus.
Deretan Prestasi yang Diperoleh Asma Nadia
Dari berbagai referensi mengenai yang mengulas mengenai biografi dan profil Asma Nadia, diketahui bahwa prestasi Asma Nadia memang sudah tidak diragukan lagi. Prestasi yang dihimpun Asma Nadia dari berbagai karyanya sudah sangat banyak. Ia sudah sering memenangkan berbagai lomba di ajang nasional maupun internasional.
Salah satu bukunya yaitu Rembulan di Mata Ibu menjadi pemenang dalam kategori Buku Remaja Terbaik tahun 2001. Selain itu, Asma juga berhasil meraih penghargaan dari Mizan Award karena keberhasilan dua buah karyanya yang masuk dalam antologi cerpen terbaik di Majalah Annida.
Asma Nadia juga aktif melakukan perjalanan baik di dalam maupun luar negeri untuk menjadi pembicara di berbagai acara. Kemampuannya yang sudah sangat diakui membuatnya menjadi salah satu tokoh yang bisa menularkan inspirasi dan ilmu terutama di bidang sastra. Tahun 2009 Asma bahkan melakukan perjalanan keliling Eropa untuk mengisi seminar di beberapa kota seperti Jenewa, Berlin, Roma, Manchester dan Newcastle.
Karyanya yang bernuansa islami juga ada beberapa yang telah diangkat ke layar lebar. Film-film dari buku Asma yang telah menghiasi dunia seni peran di Indonesia dintaranya adalah Assalamualaikum Beijing, Emak Ingin Naik Haji, Rumah Tanpa Jendela dan Surga yang tak dirindukan.
Dikutip dari beberapa sumber, Bagi Asma Nadia, menulis baginya merupakan sebuah ibadah. Dengan menulis ia dapat memberi inspirasi bagi banyak orang. Selain itu ia juga dapat memberikan edukasi serta pencerahan dari tulisan-tulisannya. Ia bahkan aktif menulis setiap hari.
Selain itu, ia juga sangat gemar membaca sehingga memberikan ia inspirasi bagi tulisan-tulisannya sekaligus menambah pengetahuannya.
Hobi lain dari Asma Nadia adalah fotografi namun salah satu hobi yang paling disukai oleh Asma Nadia adalah Traveling. Hobinya ini membuat ia kemudian dikenal sebagai ‘Jilbab Traveler’. Asma Nadia bahkan sudah mengunjungi 59 negara dan lebih dari 200 kota di Dunia.
Disamping itu Asma Nadia juga sangat konsisten dalam beramal. Ia kemudian mendirikan Yayasan bernama Yayasan Asma Nadia. Dari yayasan tersebut, ia kemudian mendirikan Rumah Baca Asma Nadia yang banyak tersebar di seluruh Indonesia yang ditujukan untuk para anak yatim piatu serta anak-anak yang kurang mampu.
Itulah biografi Asma Nadia yang sangat inspiratif dan memuat banyak pelajaran hidup yang positif. Semoga bermanfaat bagi para pembaca sekalian.
Sumber :
REVIEW Buku Catatan Hati Seorang Istri
Buku ini nampaknya memang dipersembahkan khusus untuk para ibu, istri, atau calon istri. Beberapa kali saya hanya menaruh buku tersebut di lemari,tanpa sedikit ketertarikan untuk menyantap isinya. Hanya karena tidak ada buku bacaan lain, tidak saya duga, buku ini bukan cuma high recommended buat istri, calon istri atau para ibu. Tapi juga perempuan-perempuan di Indonesia!
Diawali dengan keinginan hati si penulis, Asma Nadia yang tidak hanya ingin meneropong ke dalam hati, namun juga mencoba memasuki bilik hati perempuan lain dengan menuliskan catatan atau cerita dari perjalanan kisah perempuan-perempuan menghadapi hidupnya.
Catatan 1 dituliskan tentang Pak Haris, seorang pemimpin sebuah penerbitan di Solo yang santun dan agak ceplas ceplos. Pembicaraan tentang poligami dimulainya dengan Penulis. Ia mengaku pernah tergoda dan sedikit lagi akan melakukan itu. Bahkan niat itu terjadi pada bulan suci Ramadhan. Namun ada suatu hal yang menyebabkannya membatalkan niatnya itu. Ia bertemu salah seorang teman. Ikhwan tersebut berkata begini, “Jika saya menikah lagi : Pertama, kebahagiaan dengan istri kedua belum tentu…karena tidak ada jaminan untuk itu. Apa yang di luar kelihatan bagus, dalamnya belum tentu. Hubungan sebelum pernikahan yang sepertinya indah, belum tentu akan terealisasi indah. Dan sudah banyak kejadian seperti itu.”
Bukan kah itu benar teman? Banyak pasangan ‘baru’ yang pada awalnya merasa sangat kasmaran rela mengikrarkan pernikahan mereka sebagai pernikahan yang ke-sekian kali karena kesenangan yang mereka rasakan sebelum menikah. Dan ternyata kesenangan tersebut tidak lama dapat mereka rasakan.
Kemudian ikhwan tersebut melanjutkan. “yang kedua?” dia termenung kemudian melanjutkan. “sementara luka hati istri pertama sudah pasti, dan itu akan abadi.”
Saya terhentak ketika membaca alasan kedua itu. Jika saja semua laki-laki menyadari akan hal tersebut. Pasti tidak aka nada kesakithatian dari para istri.
Di buku ini juga tidak hanya menyajikan masalah seputar poligami walaupun poligami memang mendominasi. Buku ini menyajikan sekitar 25 judul catatan hati dan saya rasa wajib dibaca tidak hanya para istri, namun juga perempuan dan lelaki yang ingin mengerti arti dari pernikahan yang abadi.
(Dwita Ariyanti, Goodreads Indonesia)
Dalam buku ini Mbak Asma Nadia menyatakan “Telah lama saya meneropong, tidak hanya ke dalam hati sendiri, melainkan mencoba masuk ke bilik hati perempuan lain, lewat kisah-kisah yang mereka bagi kepada saya. Selama bertahun-tahun pula saya mencatat berbagai kisah itu dalam ruang hati, seraya berharap suatu hari bisa menuliskannya. Catatan Hati Seorang Istri, memuat sebagian kecil peristiwa itu. Isinya kisah-kisah yang mengharu biru dan membuat saya ternganga. Sebab ternyata betapa dahsyat kekuatan yang dimiliki seorang perempuan.”
Buku karangan Mbak Asma Nadia yang luar biasa. Siapa pun yang membaca buku setebal 224 halaman pasti tercengang, karena buku ini mengambarkan kisah pribadi si penulis dan wanita-wanita lain yang ia ketahui. Peristiwa demi peristiwa ia torehkan dalam kisahnya. Mbak Asma Nadia mencoba memberi cakrawala baru baik kaum Hawa maupun kaum Adam. Ia menilai sosok perempuan seringkali dianggap lemah, tidak berdaya dan pada tataran tertentu sering hanya dianggap sebagai pelengkap saja. Dalam buku ini Mbak Asma Nadia bukan sekadar bercerita tentang perasaan dan tragedi perempuan, namun juga menyampaikan hal-hal yang tidak kita sangka dan bahkan lebih tragis dari sebuah fiksi.
(Agustin, Goodreads Indonesia)
suka banget sama ceritanya,luar biasa bisa jadi pelajaran bagaimana menjadi istri yang sabar,bisa menjaga harkat martabat suami dan menjadi refrensi buat yang belum menikah dan akan menikah bagaimana seharus nya berumah tangga yang baik dan saling menjaga dan tidak menjelek-jelekan suami di depan orang subhanallah,jika saya nanti menikah saya ingin menjadi salah satu wanita penghuni surga atas ridho suami saya amiiiinnn
(Marwa Idah Bone, Goodreads Indonesia)
=============================================================
Harga Jual Buku Catatan Hati Seorang Istri :
Harga jual Buku Catatan Hati Seorang Istri adalah Rp 55.000,- namun www.BursaBukuBerkualitas.com jual Buku Catatan Hati Seorang Istri dengan HARGA SPESIAL hanya Rp 41.250,-
=============================================================
Cara Beli Buku Catatan Hati Seorang Istri
www.BursaBukuBerkualitas.com jual Buku Catatan Hati Seorang Istri , caranya bisa langsung melalui web ini atau hubungi FAST RESPON di SMS/WA : 08986508779 atau
=============================================================GRATIS ONGKIR hingga Rp 20.000 untuk setiap pembelian buku diatas Rp 250.000
=============================================================
Belanja Sambil Berbagi : Dengan membeli buku di www.BursaBukuBerkualitas.com berarti telah BERBAGI #BuatMerekaTersenyum, karena 10% laba usaha kami, disisihkan untuk kegiatan sosial komunitas
Jazaakumullah… :)