GRATIS ONGKIR 08986508779 | Sinopsis Beli Harga | Buku Catatan Hati Di Setiap Doaku :
Kisah-kisah keajaiban doa yang inspiratif, membangkitkan harapan dan menuntun keluar dari keputusasaan.
Saat cinta bicara sendiri
Saat sakit tak juga usai
Saat usaha hanya berisi kehampaan
Saat buah hati tak juga di pelukan
Bismillah.
Bersama-Nya tak ada jalan buntu.
Doa adalah titik embun yang menjelma cahaya, Manakala mimpimu gulita
Atau harapan tak menemukan di jalannya (Catatan Hati di Setiap Doaku)
Seorang teman pernah berkata kepada saya, percuma berdoa toh doa-doa saya tidak pernah dikabulkan. Kalimatnya membuat saya merenung, benarkah? Bukankah Allah dekat dan mengabulkan permohonan orang yang berdoa, apabila ia bermohon kepadaNya? Apa yang salah dengan doa-doa kita.
Allah, jika kita tak lagi percaya kekuatan doa. Lantas kemana wajah harus dihadapkan ketika keputusasaan menyapa dari berbagai sudut, dan hidup seakan tak punya harapan? Catatan Hati di Setiap Doaku berisi kisah-kisah sejati, keajaiban doa yang dirasakan penulis-penulisnya. Menyentuh dan menggugah. Bagaimana masing-masing berusaha menemukan kekuatan agar tidak tenggelam dalam jerat keputusasaan saat ujianNya menyapa.
Sebagian tulisan di buku ini pernah dimuat dalam Catatan Hati di Setiap Sujudku, yang dulu sempat menjadi best seller. Bahkan diterbitkan di Malaysia dan mengalami cetak ulang.
Semoga menebalkan semangat berdoa setiap pembacanya, hingga tak menempuh jalan pintas lain, bagi penyelesaian berbagai persoalan kehidupan.
Inspirasi dan semangatnya mengingatkan saya akan buku La Tahzan yang fenomenal itu (Helvy Tiana Rosa, Penulis, Dosen UNJ)
I have to say … that it is fantastic how Asma Nadia writes and touches the readers’ feeling, it is not a common “gift”..[smile]. It reminds me of one of my favorite classic writers: Jane Austen (author of the famous “Pride and Prejudice”), who had always tried to write “from her heart” and showed the very high spirit of a well-educated young woman. That is very rare… (Dr. rer. nat. Kartika Senjarini)
Dalam 3 hari sejak terbit, 5000 eks buku terbaru Catatan Hati di Setiap Doaku habis. Alhamdulillah. Insya allah segera cetak ulang. Mohon doakan, semoga menguatkan semangat untuk berdoa dan bersandar padaNya.(Doa adalah titik embun yang menjelma cahaya, manakala hatimu gulita, atau harapan tak menemukan jalannya… -Catatan Hati di Setiap Doaku, Asma Nadia, dkk)
Penerbit : AsmaNadia Publishing House
Penulis : Asma Nadia, dkk
ISBN :9786029055092
Tebal : 288 Halaman
Sampul : Soft Cover
Tentang Penulis Buku Catatan Hati Di Setiap Doaku :
Sosok wanita satu ini bisa dikatakan menjadi inspirasi bagi banyak anak muda di Indonesia melalui novel-novelnya. Dialah Asma Nadia. Siapa dia? Asma Nadia merupakan salah satu penulis novel dan cerpen kenamaan asal Indonesia.
Ia adalah salah satu penulis wanita yang mampu menarik perhatian masyarakat dengan karya-karya yang fenomenal. Beberapa dari novelnya bahkan diangkat ke layar lebar menjadi sebuah film.
Tulisan-tulisannya telah banyak yang dipublikasikan ke dalam buku yang mendapat sambutan hangat dari masyarakat. Biografi dan profil Asma Nadia diisi dengan prestasi dan perjalanan hidup meraih kesuksesan yang telah dirintisnya sejak masih kanak-kanak. Bakatnya dalam bidang menulis sudah tumbuh sejak ia duduk di bangku sekolah dasar.
Kepiawaiannya merangkai kata menjadi untaian kalimat yang bermakna seperti sebuah anugrah yang telah didapatnya sejak lahir. Keuletannya untuk terus mengasah kemampuan menulis menjadikan ia sukses menjadi salah satu penulis terkenal dengan deretan karya yang berkualitas.
Riwayat Pendidikan Asma Nadia
Asma Nadia memiliki nama asli Asmarani Rosalba. Perempuan manis berkulit putih ini lahir di Jakarta 26 Maret 1972 dari pasangan Amin Usman dan Maria Eri Susanti yang merupakan seorang mualaf berdarah Tionghoa. Asma nadia memiliki seorang kakak perempuan bernama Helvy Tiana Rosa, ia juga memiliki adik laki-laki bernama Aeron Tomino
Ia tumbuh dalam keluarga yang mencintai seni menulis. Kedua saudaranya menekuni bidang yang sama dengan Asma. Suaminya bahkan juga seorang penulis dan dua anak Asma juga memiliki keinginan yang besar untuk meneruskan jejak sang ibu dengan terjun ke dunia tulis-menulis. Mengenai pendidikan Asma Nadia diketahui dari masa remajanya yang dihabiskan dengan bersekolah di SMA Budi Utomo.
Ia kemudian melanjutkan pendidikan tinggi ke Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor. Namun, kondisi yang kurang menguntungkan harus membuat langkah Asma berhenti untuk menimba ilmu di perguruan tinggi. Sakit yang kala itu diderita tidak memungkinkan baginya untuk melanjutkan kuliah.
Langkah yang terhenti di bangku kuliah tidak membuat Asma putus asa. Ia terus menekuni hobi menulisnya. Dukungan dari keluarga dengan cinta kasih yang tak pernah surut dan dorongan semangat yang tak pernah padam membuatnya kuat menjalani hari-hari yang berat. Ia terus menulis meski dalam kondisi yang tidak sehat.
Asma rajin mengirimkan tulisannya ke berbagai redaksi majalah. Karya yang dihasikan Asma bukan hanya dalam bentuk cerpen saja, ia juga menulis puisi dan lirik lagu. Karya-karya awal Asma yang sangat terkenal adalah album Besatari yang terdiri dari 3 seri, cerpen berjudul Koran Gondrong dan Imut yang mampu mengantarkannya menjuarai Lomba Menulis Cerita Pendek Islami (LMCPI) pada tahun 1994 dan 1995 yang diselenggarakan oleh majalah Anninda.
Keluarga Asma Nadia
Asma Nadia menikah dengan pria bernama Isa Alamsyah pada tahun 1995. Dari pernikahannya tersebut, Asma Nadia dikaruniai dua orang anak bernama Eva Maria Putri Salsabila dan Adam Putra Firdaus.
Deretan Prestasi yang Diperoleh Asma Nadia
Dari berbagai referensi mengenai yang mengulas mengenai biografi dan profil Asma Nadia, diketahui bahwa prestasi Asma Nadia memang sudah tidak diragukan lagi. Prestasi yang dihimpun Asma Nadia dari berbagai karyanya sudah sangat banyak. Ia sudah sering memenangkan berbagai lomba di ajang nasional maupun internasional.
Salah satu bukunya yaitu Rembulan di Mata Ibu menjadi pemenang dalam kategori Buku Remaja Terbaik tahun 2001. Selain itu, Asma juga berhasil meraih penghargaan dari Mizan Award karena keberhasilan dua buah karyanya yang masuk dalam antologi cerpen terbaik di Majalah Annida.
Asma Nadia juga aktif melakukan perjalanan baik di dalam maupun luar negeri untuk menjadi pembicara di berbagai acara. Kemampuannya yang sudah sangat diakui membuatnya menjadi salah satu tokoh yang bisa menularkan inspirasi dan ilmu terutama di bidang sastra. Tahun 2009 Asma bahkan melakukan perjalanan keliling Eropa untuk mengisi seminar di beberapa kota seperti Jenewa, Berlin, Roma, Manchester dan Newcastle.
Karyanya yang bernuansa islami juga ada beberapa yang telah diangkat ke layar lebar. Film-film dari buku Asma yang telah menghiasi dunia seni peran di Indonesia dintaranya adalah Assalamualaikum Beijing, Emak Ingin Naik Haji, Rumah Tanpa Jendela dan Surga yang tak dirindukan.
Dikutip dari beberapa sumber, Bagi Asma Nadia, menulis baginya merupakan sebuah ibadah. Dengan menulis ia dapat memberi inspirasi bagi banyak orang. Selain itu ia juga dapat memberikan edukasi serta pencerahan dari tulisan-tulisannya. Ia bahkan aktif menulis setiap hari.
Selain itu, ia juga sangat gemar membaca sehingga memberikan ia inspirasi bagi tulisan-tulisannya sekaligus menambah pengetahuannya.
Hobi lain dari Asma Nadia adalah fotografi namun salah satu hobi yang paling disukai oleh Asma Nadia adalah Traveling. Hobinya ini membuat ia kemudian dikenal sebagai ‘Jilbab Traveler’. Asma Nadia bahkan sudah mengunjungi 59 negara dan lebih dari 200 kota di Dunia.
Disamping itu Asma Nadia juga sangat konsisten dalam beramal. Ia kemudian mendirikan Yayasan bernama Yayasan Asma Nadia. Dari yayasan tersebut, ia kemudian mendirikan Rumah Baca Asma Nadia yang banyak tersebar di seluruh Indonesia yang ditujukan untuk para anak yatim piatu serta anak-anak yang kurang mampu.
Itulah biografi Asma Nadia yang sangat inspiratif dan memuat banyak pelajaran hidup yang positif. Semoga bermanfaat bagi para pembaca sekalian.
Sumber :
REVIEW Buku Catatan Hati Di Setiap Doaku
Saya membaca buku ini ramadhan kemarin (agustus 2012) tepatnya menjelang hari raya. bahkan ketika mudik saya lanjutkan baca buku ini di kereta. pas di bagian yang mengharukan, ternyata saya nangis sejadi jadinya. hohohoho.
salah satu bagian yang saya suka, adalah tentang seseorang yang ingin naik haji.
“tugas kita menabung, Allah yang mencukupi”
(Nurul Inayah, Goodreads Indonesia)
Catatan Hati Di Setiap Doaku adalah buku National Best Seller yang ditulis secara keroyokan oleh Asma Nadia beserta anggota milis [email protected] dan alumni AsmaNadia Writing Workshop. Sebelumnya buku ini berjudul Catatan Hati di Setiap Sujudku, lalu karena ada beberapa revisi/tambahan isi maka diganti judulnya. Menilik sekilas, gaya penulisan buku ini semacam chicken soup sehingga pembaca mudah larut dalam alur cerita demi cerita yang tersaji di setiap bagiannya dan bahasanya mudah dipahami. Apalagi, isinya juga masalah sehari-hari yang mungkin kita jumpai di sekitar kita. Yang jelas, tetap ada ibroh (hikmah) yang bisa kita petik dari setiap kisahnya. Di sisi lain, pembaca jadi makin tahu mengenai waktu-waktu ijabah doa, amalan-amalan yang menyebabkan doa dikabulkan, kisah-kisah berhikmah, dsb.
Buku ini dibuka dengan tulisan dari Asma Nadia yang berjudul Catatan Doa Seorang Istri. Tulisan pertama ini berisi tentang seorang istri yang tetap sabar dan setia walau suaminya selingkuh dengan wanita lain dan berakhir bahagia karena akhirnya suaminya bertaubat. Sang Istri yakin bahwa Allah mungkin tak selalu memberi yang kita inginkan, tapi Dia selalu menyediakan yang kita butuhkan.
Selain itu, ada kisah menarik lainnya mengenai bisa pergi ke tanah suci hanya dalam kurun waktu 13 bulan sejak menabung pertama.
“ Jangan memaksa kehendak, tetapi menunjukkan keinginan yang kuat itu penting. Menabunglah! Ida akan lihat hasilnya di luar perhitungan. Percaya itu. Jangan hitung rezeki ALLAH dengan kalkulator manusia, ALLAH punya kalkulator yang jauh lebih canggih. “ Subhanallah!
Tulisan favorit saya di buku ini berjudul Doa Sang Pendaki yang ditulis oleh Aeron Tomino (adik Asma Nadia) yang isinya mengenai 4 ABG SMA yang mendaki Gunung Ciremai yang terkenal angker. Nahas, ketika turun gunung, keempat senter yang mereka bawa tidak bisa menyala padahal cuaca tak bersahabat, hujan deras, petir dan kilat sahut-menyahut. Parah, keempat laki-laki tersebut akhirnya terjatuh ke jurang, dua hari mereka berdiam karena tubuh mereka tidak bisa digerakkan, luka di sekujur tubuh, membeku oleh dinginnya cuaca gunung ciremai, berasa hampir mendekati ajal. Alhamdulillah Allah mendatangkan bantuan lewat regu penolong sehingga akhirnya mereka tertolong.
Ujian dan cobaan adalah proses menuju jenjang yang insyaAllah lebih baik jika kita mengetahui bagaimana harus menyikapinya.
Melalui buku ini, pembaca bisa belajar mengenai amalan-amalan yang menyebabkan doa dikabulkan yakni dengan banyak ber-istighfar, sholat sunah rowatib, dhuha, taubat, hajat, tahajud, witir dan shoum. Ketika kita punya hajat, yang kita mohon jangan hajat kita sendiri, tapi juga mohon keyakinan dari sisi-NYA, mohon dapat keagunganNya, keluasan kekayaanNYA, sehingga kita tentram dan jauh dari ragu. Serta ingatlah Hadist Qudsi: Jika dia mendekat padaKu sejengkal, maka Aku akan mendekatinya sehasata. Jika dia mendekat padaKu sehasta, maka aku akan mendekatinya selengan. Jika dia mendekatiKu dengan berjalan, maka Aku akan mendekatinya dengan berlari. Setelah berikhtiar dan berdoa, maka kita harus tahu bahwa ALLAH mengabulkan doa dengan 3 cara: langsung dikabulkan, ditunda, diganti dengan limpahan rahmat yang lain. Dan jangan lupa untuk meminta dipilihkan yang terbaik oleh Allah untuk segala urusan kita.
Hal yang masih sering membuat saya risih adalah kenapa buku terbitan Asma Nadia selalu menampilkan fotonya, entahlah saya merasa kurang suka, mungkin lebih tepat jika ilustrasi saja.
Buku ini cocok untuk menemani waktu senggang kita. Happy reading!
Hasbiyallah wa ni’maal wakiil, cukuplah Allah bagiku dan Dia-lah sebaik-baik Zat yang mengurus.
(Allegria Mila, Goodreads Indonesia)
Buku ini semacam menyelamatkan hati & kesadaran saya. Nggak banyak membantu tapi cukup untuk menyulut api. Masih banyak usaha-usaha untuk dilakukan untuk kembali menghayati doa-doa yang ingin saya panjatkan. Yang pasti buku ini mengingatkan lagi bahwa mungkin Tuhan memberikan ujian itu karena “sayang”. Selalu menangis kalau baca buku Asma Nadia. Buku ini pun tak terkecuali.
(Elly Kurniawati, Goodreads Indonesia)
=============================================================
Harga Jual Buku Catatan Hati Di Setiap Doaku :
Harga jual Buku Catatan Hati Di Setiap Doaku adalah Rp 56.000,- namun www.BursaBukuBerkualitas.com jual Buku Catatan Hati Di Setiap Doaku dengan HARGA SPESIAL hanya Rp 42.000,-
=============================================================
Cara Beli Buku Catatan Hati Di Setiap Doaku
www.BursaBukuBerkualitas.com jual Buku Catatan Hati Di Setiap Doaku , caranya bisa langsung melalui web ini atau hubungi FAST RESPON di SMS/WA : 08986508779 atau
=============================================================GRATIS ONGKIR hingga Rp 20.000 untuk setiap pembelian buku diatas Rp 250.000
=============================================================
Belanja Sambil Berbagi : Dengan membeli buku di www.BursaBukuBerkualitas.com berarti telah BERBAGI #BuatMerekaTersenyum, karena 10% laba usaha kami, disisihkan untuk kegiatan sosial komunitas
Jazaakumullah… :)